Landasan Teori PTK || Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture BAB II Bagian 10
Assalamu'alaikum.Wr.Wb.
Semoga kita semua ada dalam lindungan Allah SWT. Amin. Pada kesempatan ini Admin akan berbagi informasi tentang cara membuat Laporan Penelitian Tindakan Kelas dari awal sampai akhir sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki. Pada bagian 10 ini akan membahas tentang contoh Bab II Landasan Teori PTK.
Admin juga berbagi informasi tentang informasi pendidikan diataranya:
- Untuk melihat Bacaan Al-Qur'an KLIK... TULISAN BIRU INI.
- Untuk melihat Kegiatan Relegius KLIK... TULISAN BIRU INI.
- Untuk melihat Lagu Lagu Nasioanal KLIK... TULISAN BIRU INI.
- Untuk melihat Informasi KLIK... TULISAN BIRU INI.
- Untuk melihat Tutorial E Kinerja KLIK... TULISAN BIRU INI.
- Untuk melihat Tutorial Pendidikan / MySAPK KLIK... TULISAN BIRU INI.
- Untuk melihat Tutorial Umum KLIK... TULISAN BIRU INI.
- Untuk melihat Pembelajaran Kelas VI KLIK... TULISAN BIRU INI.
- Untuk melihat Kegiatan Siswa Kelas VI KLIK... TULISAN BIRU INI.
- Untuk melihat Kegiatan Siswa Kelas V KLIK... TULISAN BIRU INI.
- Untuk melihat Taman Bermain KLIK... TULISAN BIRU INI.
Kakak bisa berbelanja di tempat yang murah dan cepat..!
Silahkan KLIK TULISAN BIRU INI atau Silahkan KLIK TULISAN BIRU INI
Dibawah ini contoh BAB II Landasan Teori PTK:
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Definisi Prestasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, aktivitas artinya adalah “kegiatan/keaktifan”. W.J.S. Poewadarminto menjelaskan aktivitas sebagai suatu kegiatan atau kesibukan. S. Nasution menambahkan bahwa aktivitas merupakan keaktifan jasmani dan rohani dan kedua-keduanya harus dihubungkan.
2. Prestasi Belajar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, aktivitas artinya adalah “kegiatan/keaktifan”. W.J.S. Poewadarminto menjelaskan aktivitas sebagai suatu kegiatan atau kesibukan. S. Nasution menambahkan bahwa aktivitas merupakan keaktifan jasmani dan rohani dan kedua-keduanya harus dihubungkan.
3. Prestasi Belajar IPA
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, aktivitas artinya adalah “kegiatan/keaktifan”. W.J.S. Poewadarminto menjelaskan aktivitas sebagai suatu kegiatan atau kesibukan. S. Nasution menambahkan bahwa aktivitas merupakan keaktifan jasmani dan rohani dan kedua-keduanya harus dihubungkan.
4. Definsi Pembelajaran
Pembelajaran merupakan upaya sistematis dan sistematik untuk menginisiasi, memfasilitasi, dan meningkatkan proses belajar. Maka kegiatan pembelajaran berkaitan erat dengan jenis hakikat, dan jenis belajar serta hasil belajar tersebut. Pembelajaran harus menghasilkan belajar, tetapi tidak semua proses belajar terjadi karena pembelajaran.
Istilah pembelajaran merupakan istilah baru yang digunakan untuk menunjukan kegiatan guru dan siswa. Sebelumnya, kita menggunakan istilah proses belajar mengajar dan pengajaran. Istilah pembelajaran merupakan terjemahaan dari kata “intruction”. Menurut Gagne, Briggs, dan Wager (1992), pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa. Instructions is a set of events that affect learners in such a way that learning is facilitated. (Gagne, Brigs, dan Wager, 1992, hal. 3).
Konsep dasar pembelajaran dirumuskan dalam pasal 1 butir 20 Undang Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, yakni Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Ciri utama pembelajaran adalah inisiasi, fasilitasi, dan peningkatan proses belajar. Adapun ciri lain dari pembelajaran adanya interaksi yang sengaja diprogramkan. Interaksi tersebut terjadi antara peserta didik yang belajar dengan lingkungan belajarnya, baik dengan pendidik, siswa lainnya, media, dan sumber belajar lainnya. Ciri lain dari pembelajaran adalah adanya kompmonen-komponen yang saling berkaitan satu sama lain.
Komponen-komponen tersebut adalah tujuan, materi, kegiatan, dan evaluasi pembelajaran.Tujuan pembelajaran mengacu pada kemampuan atau kompetensi yang diharapkan dimiliki siswa setelah mengikuti suatu pembelajaran tertentu. Materi pembelajaran adalah segala sesuatu yang dibahas dalam pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Sedangkan kegiatan pembelajaran mengacu pada penggunaan pendekatan, strategi, metode, dan teknik dan media dalam rangka membangun proses belajar, antara lain membahas materi dan melakukan pengalaman belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai secara optimal. Proses pembelajaran merupakan jantungnya dari pendidikan untuk mengembangkan kemampuan, membangun watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka pencerdasan kehidupan bangsa.
Dari pemaparan diatas, istilah pembelajaran mengacu pada segala kegiatan yang berpengaruh langsung terhadap proses belajar siswa. Pembelajaran bisa terjadi dimana saja, dan kapan saja tidak dibatasi oleh jarak, ruang, dan waktu.
5. Model Pembelajaran
Untuk mencapai keberhasilan dalam pembelajaran, guru harus mampu melaksanakan model-model yang bervariasi sesuai dengan materi pelajaran. Penerapan model pembelajaran yang sesuai dalam pembelajaran akan mendorong guru menyampaikan materi tanpa mengakibatkan siswa bosan.Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain (Joyce & Weil dalam Rusman, 2011: 133).Menurut Abdullah (2013:89) model pembelajaran merupakan kerangka konseptual berupa pola prosedur sistematik yang dikembangkan berdasarkan teori dan digunakan dalam mengorganisasikan proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan belajar. Selanjutnya menurut pendapat Suprijono (2009:46) model pembelajaran ialah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial.Sedangkan menurut Prastowo (2013:65) model pembelajaran merupakan suatu acuan pembelajaran yang secara sistematis dilaksanakan berdasarkan pola-pola pembelajaran tertentu.Komalasari (2010: 57) mengungkapkan bahwa model pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar (Trianto, 2009: 22).Berdasarkan dari beberapa pendapat ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah suatu konsep atau rancangan pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru secara sistematis dalam merencanakan pengalaman belajar guna mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
6. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and picture.
a. Model Pembelajaran Kooperatif .
Pembelajaran kooperatif dikembang dari pemikiran, nilai-nilai demokrasi, belajar aktif, perilaku kerja sama, dan menghargai pluralisme dalam masyarakat yang multikultural.Suprijono (2009: 46) menyatakan bahwa model pembelajaran merupakan pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas yang meliputi model pembelajaran langsung, model pembelajaran berbasis masalah, dan model pembelajaran kooperatif.Selanjutnya Suprijono berpendapat bahwa model pembelajaran langsung merupakan model pembelajaran di mana guru terlibat aktif dalam mengusung isi pelajaran kepada siswa dan mengajarkannya secara langsung kepada seluruh kelas. Model pembelajaran berbasis masalah adalah model pembelajaran yang menyajikan masalah kehidupan nyata sebagai sesuatu yang harus dipelajari siswa. Sedangkan model pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran berbasis sosial yang mengutamakan kerja sama dalam kelompok.Arends (1989) mengemukakan bahwa setidaknya ada tiga tujuan utama dari pembelajaran kooperatif, yaitu: (1) peningkatan prestasi akademis, (2) hubungan sosial, dan (3) keterampilan bekerjasama dalam memecahkan masalah.Berdasarkan pemaparan pendapat ahli diatas, maka dapat disimpulkan pembelajaraan kooperatif (cooperative learning) adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara sesama dalam struktur kerja sama yang teratur pada kelompok yang terdiri atas dua orang atau lebih. Keberhasilan kerja sama sangat dipengaruhi oleh keterlibatan setiap anggota kelompok itu sendiri.Jenis-jenis model pembelajaran kooperatif antara lain: model pembelajaran kooperatif tipe role playing, model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture, model pembelajaran kooperatif tipe teaching game team, model pembelajaran kooperatif tipe numbered jigsaw, model pembelajaran kooperatif tipe think pair shared, model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together, model pembelajaran kooperatif tipe group investigation, dan lain sebagainya.
b. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture
Model pembelajaran tipe picture and picture merupakan salah satu bentuk pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture merupakan suatu metode belajar yang menggunakan gambar yang dipasangkan atau diurutkan menjadi pasangan logis (Hamdani, 2011:89). Model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture yang menggunakan gambar sebagai media utama dapat mendorong siswa untuk memperoleh informasi dan menemukan ide-ide.Siswa benar-benar memahami dan dapat memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, berusaha dengan susah payah dengan ide-ide (Budiningsih, 2005: 55).Sedangkan menurut teori kontruktivisme menyatakan bahwa siswa harus menemukan sendiridan mentransformasikan informasi kelompok, mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak sesuai lagi.Sementara Piaget (1971), mengemukakan bahwa pengetahuan merupakan ciptaan manusia yang dikonstruksikan dari pengalamannya. Proses pembentukan berjalan terus menerusdan setiap kali terjadi rekonstruksi karena adanya pemahaman yang baru.Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan model pembelajaran kooperatif picture and picture memiliki ciri aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan.Model pembelajaran hendaknya selalu menekankan aktifnya siswa dalam setiap proses pembelajaran. Inovatif artinya setiap pembelajaran harus memberikan sesuatu yang baru, berbeda dan selalu menarik minat siswa. Kreatif artinya setiap pembelajaran harus menimbulkan minat kepada siswa untuk menghasilkan sesuatu atau dapat menyelesaikan suatu masalah dengan menggunakan metode, teknik atau cara yang dikuasai oleh siswa itu sendiri yang diperoleh dari proses pembelajaran.Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture, yaitu:1). Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.2). Guru menyajikan materi sebagai pengantar.3). Guru menunjukkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi.4). Guru menunjuk siswa secara bergantian untuk memasangkan gambar dengan keterangan supaya menjadi logis.5). Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran pasangan gambar tersebut.6). Dari alasan/pasangan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep / materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.7). Kesimpulan/rangkuman.Model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture memiliki kelebihan dan kekurangan dalam penerapannya, yaitu:a). Guru lebih mengetahui kemampuan tiap-tiap siswa.b). Melatih siswa untuk berpikir logis dan sistematis.c). Memakan banyak waktu.Untuk mengatasi kekurangan tersebut guru harus melakukan perencanaan seperti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sesuai materi dan menyiapkan media pembelajaran berupa gambar.
7. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture Pada Mata Pelajaran IPA Kelas III KD 1.2. Menggolongkan makhluk hidup secara sederhana.
Model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture mengandalkan gambar sebagai media dalam proses pembelajaran.Media gambar dapat merangsang siswa agar lebih termotivasi dan tertarik dalam pembelajaran dengan cara melihat langsung gambar makhluk hidup yang akan mempermudah dalam mengusai materi pelajarannya.Setiap model pembelajaran memiliki kelebihan dan kelemahannya, seperti halnya model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture juga mempunyai kelemahan, salah satu kelemahannya memakan waktu yang lama dikarenakan guru harus menyiapkan gambar sebelum pembelajaran. Oleh sebab itu guru harus memahami betul perannya, dan selalu mempunyai inisiatip untuk tercapainya tujuan pembelajaran.Menurut Prey Katz peranan guru sebagai komunikator, sahabat yang dapat memberikan nasihat-nsihat, motivator sebagai pemberi inspirasi dan dorongan, pembimbing dalam pengembangan sikap dan tingkahlaku serta nilai-nilai, oranag yang menguasai bahan yang di ajarkan.Havighurst menjelaskan bahwa peranan guru disekolah sebagai pegawai (employee) dalam hubungan kedinasan, sebagai bawahan (subordinate) terhadap atasannya, sebagai kolega dalam hubungannya dengan teman sejawat, sebagai mediator dalam hubungannya dengan anak didik, sebagai pengatur disiplin, evaluator dan pengganti orang tua.Sedangkan menurut James W. Brown, bahwa tugas dan peranan guru antara lain: menguasai dan mengembangkan materi pelajaran, merencana dan mempersiapkan pelajaran sehari-hari, mengontrol dan mengevaluasi kegiatan siswa.Dari beberapa pendapat ahli diatas maka peranan guru dalam pembelajaran diantaranya sebagai Informator, Organisator, Motivator, Director, Inisiator, Transmitter, Fasilitator, Mediator, EvaluatorBerikut ini adalah langkah-langkah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dalam pembelajaran Kelas III KD 1.2. Menggolongkan makhluk hidup secara sederhana , sebagai berikut:1). Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
Guru menyampaikan indikator KD 1.2. Menggolongkan makhluk hidup secara sederhana.
2). Guru menyajikan materi sebagai pengantar.
Guru memberikan ulasan singkat materi berdasarkan indikator-indikator KD 1.2. Menggolongkan makhluk hidup secara sederhana
3). Guru menunjukkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi.
Guru menunjukan gambar-gambar golongan makhluk hidup. Gambar-gambar sudah dipersiapkan guru sebelum pembelajaran.
4). Guru menunjuk siswa secara bergantian untuk memasangkan gambar dengan keterangan supaya menjadi logis.
Guru menunjuk siswa atau siswa dengan siswa dikelompoknya untuk saling mencocokan gambar-gambar golongan makhluk hidup.
5). Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran pasangan gambar tersebut.
Siswa menjelas gambar-gambar golongan makhluk hidup secara urut dan benar.
6). Dari alasan/pasangan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.
Setelah siswa memahami dan menguasai penggolongan gambar-gambar golongan makhluk hidup siswa menjelaskan tentang penggolongan makhluk hidup.
7). Kesimpulan/rangkuman.
Siswa membuat kesimpulan dan merangkum materi KD 1.2. Menggolongkan makhluk hidup secara sederhana.
Ada beberapa teori yang mendukung penerapan model pembelajaran kooperatife picture and picture, diantaranya teori belajar vigotsky, teori belajar piaget, teori belajar konstruktivisme. Dari beberapa teori belajar tersebut diatas, teori belajar yang paling dominan adalah teori belajar kontruktivisme.Teori belajar kontruktivisme menyatakan bahwa siswa harus menemukan sendiridan mentransformasikan informasi kelompok, mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak sesuai lagi.Siswa benar-benar memahami dan dapat memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, berusaha dengan susah payah dengan ide-ide (Budiningsih, 2005: 55).Model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture yang menggunakan gambar sebagai media utama dapat mendorong siswa untuk memperoleh informasi dan menemukan ide-ide.
B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan
Pada bagian ini dicari penelitian pihak lain yang berhasil dan sesuai dengan penelitian yang kita laksanakan. Hal-hal yang ditulis diantaranya
1. Nama peneliti2. Judul penelitian3. Keberhasilan4. dll
C. Kerangka Berpikir
Proses pembelajaran yang kooperatif selama pembelajaran IPA tidak akan berhasil apabila tidak didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai, begitu juga sebaliknya sarana dan prasarana yang memadai tidak akan berhasil apabila tidak didukung oleh pembelajaran kooperatif selama pembelajaran IPA.Ketika suatu guru dihadap suatu problematika dimana sarana dan prasaran tidak memadai, maka seorang guru harus mempunyai inisiator untuk memecahkan permasalahan tersebut. Salah satunya guru harus melaksanakan suatu proses pembelajaran yang bisa mengatasi dari kedua permasalahan tersebut.Penerapan model pembelajaran kooperatife picture and picture, merupakan suatu model pembelajaraan kooperatif sekaligus mampu mengatasi kurang memadainya sarana dan prasara.Model pembelajaran tipe picture and picture menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan. Model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture juga merupakan suatu model pembelajaran kooperataif yang menggunakan gambar sebagai media dalam menyampaikan materi pembelajaran, khusus dalam pembelajaran Kelas III IPA KD 1.2. Menggolongkan makhluk hidup secara sederhana.Gambar-gambar golongan makhluk hidup, yang dibuat guru dapat membantu kelancaran proses pembelajaran. Dengan bantuan gambar yang telah dibuat, guru bisa menyampaikan materi KD 1.2. Menggolongkan makhluk hidup secara sederhana dengan penyampaian yang kooperatif.Penelitian dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dalam pembelajaran IPA tentang KD 1.2. Menggolongkan makhluk hidup secara sederhana Kelas III SDN Semester 1 Tahun Pelajaran 2016-2017, berdasarkan teori pendidikan dan pendapat para ahli yang telah peneliti kemukakan sebelumnya.Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas, diduga penerapan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa Kelas III SDN Semester 1 Tahun Pelajaran 2016-2017 khususnya pada pelajaran IPA tentang KD 1.2. Menggolongkan makhluk hidup secara sederhanaDibawah ini peneliti gambarkan skema kerangka berpikir laporan penelitian, sebagai berikut:
D. Hipotesis Tindakan
Berdasrkan kerangka berfikir yang telah peneliti paparkan diatas, maka hipotesisis tindakan yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
- Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran pelajaran IPA tentang menggolongkan makhluk hidup secara sederhana di Kelas III semester 1 SDN Tahun Pelajaran 2016-2017.
- Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran pelajaran IPA tentang menggolongkan makhluk hidup secara sederhana Kelas III semester 1 SDN Tahun Pelajaran 2016-2017.
Untuk melihat contoh BAB III METODOLOGI PENELITIAN || Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture Bagian 11 Silahkan KLIK TULISAN BIRU INI
Sekian dulu informasi yang bisa disampaikan oleh admin dan penulisan laporan PTK ini akan di posting sesuai dengan urutan yang ada di daftar isi Laporan PTK yaitu sampai dengan laporan seminar PTK. Jika bermanfaat silahkan si SHARE untuk dikembangkan lagi dalam pembuatan laporan hasil PTK. Saran dan masukan sangat berarti untuk perbaikan kedepan. Mohon maaf atas segala kekurangan. Terima kasih.
Wassalamu'alaikum.Wr.Wb.
Post a Comment for "Landasan Teori PTK || Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture BAB II Bagian 10"